Gadis Mungil Biru Laut
Kumpulan tulisan dari seorang gadis mungil bukan malaikat yang biru seperti laut :) Tulisan sastra maupun ilmiah ;) dan berbagi apa saja yang bisa dibagikan :)
Laman
Sabtu, 31 Agustus 2013
paket kecantikan
PROMO 4
Paket Kecantikan ::
A. Paket Awal :
1 botol Zinc Capsules untuk menormalkan kembali metabolisme tubuh
1 botol Vitaline Softgels untuk meremajakan dan memberi vitamin untuk kulit
Harga Normal : Rp. 367.000,- /paket
HARGA PROMO : Rp. 335.000,- /paket
B. Paket FULL :
1 botol Zinc Capsules untuk menormalkan kembali metabolisme tubuh
1 botol Vitaline Softgels untuk meremajakan dan memberi vitamin untuk kulit
1 botol Double Cellulose untuk mendetoksifikasi racun di dalam tubuh
Harga Normal : Rp. 577.000,- /paket
HARGA PROMO : Rp. 530.000,- /paket
Paket Kecantikan ::
A. Paket Awal :
1 botol Zinc Capsules untuk menormalkan kembali metabolisme tubuh
1 botol Vitaline Softgels untuk meremajakan dan memberi vitamin untuk kulit
Harga Normal : Rp. 367.000,- /paket
HARGA PROMO : Rp. 335.000,- /paket
B. Paket FULL :
1 botol Zinc Capsules untuk menormalkan kembali metabolisme tubuh
1 botol Vitaline Softgels untuk meremajakan dan memberi vitamin untuk kulit
1 botol Double Cellulose untuk mendetoksifikasi racun di dalam tubuh
Harga Normal : Rp. 577.000,- /paket
HARGA PROMO : Rp. 530.000,- /paket
paket penggemukan
PROMO 3
Paket Penggemukkan
Paket 1 :
1 Zinc + 1 Spirulina : ( zinc untuk 15 hari, spirulina 30 hari)
Harga Normal : Rp. 388.000 Harga Promo : Rp. 350.000
Paket 2 :
2 Zinc + 1 Spirulina : (Zinc untuk 30 hari, spirulina 30 hari)
Harga Normal : Rp. 500.000 Harga Promo : Rp. 450.000
Paket Penggemukkan
Paket 1 :
1 Zinc + 1 Spirulina : ( zinc untuk 15 hari, spirulina 30 hari)
Harga Normal : Rp. 388.000 Harga Promo : Rp. 350.000
Paket 2 :
2 Zinc + 1 Spirulina : (Zinc untuk 30 hari, spirulina 30 hari)
Harga Normal : Rp. 500.000 Harga Promo : Rp. 450.000
paket pelangsing
Promo 2
Paket Pelangsing ::
A. PAKET DETOKS AWAL :
1 Btl Tiens Double Cellulose Tablets
1 Box Tiens Jiang Zhi Tea
HARGA NORMAL : Rp. 310.000,- /paket
HARGA PROMO : Rp. 285.000,- /paket
B. PAKET DETOKS KOMPLIT :
1 Btl Tiens Double Cellulose Tablets
1 Box Tiens Jiang Zhi Tea
1 Botol Tiens Chitin Chitosan Capsules
HARGA NORMAL : Rp. 664.000,- /paket
HARGA PROMO : Rp. 584.000,- /paket
Paket Pelangsing ::
A. PAKET DETOKS AWAL :
1 Btl Tiens Double Cellulose Tablets
1 Box Tiens Jiang Zhi Tea
HARGA NORMAL : Rp. 310.000,- /paket
HARGA PROMO : Rp. 285.000,- /paket
B. PAKET DETOKS KOMPLIT :
1 Btl Tiens Double Cellulose Tablets
1 Box Tiens Jiang Zhi Tea
1 Botol Tiens Chitin Chitosan Capsules
HARGA NORMAL : Rp. 664.000,- /paket
HARGA PROMO : Rp. 584.000,- /paket
Paket Peninggi
PROMO 1
Paket Peninggi Badan ::
PAKET 10 HARI PENINGGI BADAN :
1 box Nutrient High Calcium Powder (NHCP) + 1 botol Zinc Capsules
Harga Normal Rp. 300.000,- /paket
Harga Promo Rp. 275.000,- /paket
Paket Peninggi Badan ::
PAKET 10 HARI PENINGGI BADAN :
1 box Nutrient High Calcium Powder (NHCP) + 1 botol Zinc Capsules
Harga Normal Rp. 300.000,- /paket
Harga Promo Rp. 275.000,- /paket
Jumat, 23 Agustus 2013
Selasa, 23 April 2013
#9 Laporan KKL III @Cangar
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
OBSERVASI TUMBUHAN PAKU DI CANGAR
Dosen Pengampu : Drs Sulisetjono , M.Si
Ainun Nikmati Laily, M.Si
Oleh :
Nama : Rizkia Rodhia
Rohima
NIM : 11620063
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2013
Daftar Isi
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….……..………1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tumbuhan paku atau paku-pakuan adalah sekelompok tumbuhan yang telah
memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk
reproduksinya. Pteridophyta masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan
generatifnya, sama seperti lumut dn fungi. Pteridophyta merupakan suatu
golongan tumbuhan yang mempunyai daur
perkembangan dengan pergiliran keturunan yang beraturan. Tumbuhan ini juga banyak ditemukan di darat,
biasanya juga menempel pada substrat.
Tumbuhan paku dapat hidup di atas tanah atau batu, menempel di kulit
pohon (epifit), di tepi sungai di tempat-tempat yang lembap (higrofit), hidup
di air (hidrofit), atau di atas sampah atau sisa tumbuhan atau hewan
(saprofit). Sebagian besar tumbuhan paku mempunyai batang yang tumbuh di dalam
tanah yang disebut rhizoma. Akar pada tumbuhan paku bersifat seperti serabut
yang ujungnya dilindungi oleh kaliptra (tudung akar). Batang pada sebagian
besar paku tidak terlihat karena berada di dalam tanah dalam bentuk rimpang.
Akan tetapi, ada pula tumbuhan paku yang memiliki batang di permukaan tanah
yang bercabang, seperti pada Cyathea. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian
dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (Iqbal,
2008).
Untuk
lebih mengetahui secara langsung ciri morfologi, struktur tubuh dan kondisi
lingkungan habitat dari berbagai jenis
tumbuhan paku, maka dilaksanakanlah kuliah kerja lapangan (KKL) Taksonomi Tumbuhan
Tingkat Tinggi ini untuk mengidentifikasi keanekaragaman tumbuhan paku di daerah
hutan Cangar.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk da[at mengidentifikasi tumbuhan
paku dengan melihat ciri-ciri secara morfologi.
BAB II
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
A.1 Alat-alat yang digunakan pada kegiatan ini
adalah :
1. Kamera Seadanya
2. Penggaris 1
buah
3. Bolpoint/Pensil 1 buah
4. Spidol 1
buah
5. Penghapus karet 1 buah
6. Kertas Label Secukupnya
7. Papan dada 1 buah
A.2 Bahan-bahan yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah:
Tumbuhan Paku
1. Ophioglossum
sp.
2. Selaginella
sp.
3. Angiopteris avecta
BAB III
PEMBAHASAN
a. Ophioglossum sp.
Hasil Pengamatan
|
Gambar Literatur
|
Nama umum
Indonesia : Paku simbar Gadang
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi:
Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas: Psilotopsida
Ordo:
Ophioglossales
Famili:
Ophioglossaceae
Genus:
Ophioglossum
Spesies:
Ophioglossum pendulum
Berdasarkan
Hasil pengamatan yang didapat dan dibandingkan dengan literature, didapatkan hasil
yang saya bahas seperti ini :
MORFOLOGI
1). Akar
Akarnya sedikit
dan rimpangnya berdaging, berbentuk seperti pita dan ujungnya tumpul, pada
bagian pangkalnya menyempit.
2). Daun
Bentuknya hamper
menpunyai paku tanduk uncal, daun-daunnya lemah.
3). Spora
Sporanya
terletak antara lekukan-lekukan bulir, dan warnanya hijau. Rhizoma tuberosus,
untuk 1 m diameter, 7 mm tinggi, bantalan akar berdaging banyak. Daun sekitar
18 cm panjang, 3 pada rimpang; Phyllomophore sampai 30 cm; trophophyll
oblong-lan ceolate, akut di puncak, sempit cuneate di pangkalan, 4,5-6,5 cm.
1,3-1,8 cm lebar; berbeda costae di permukaan keduanya; urat melapisi dengan
gambaran yang mirip kisi-kisi, areoles utama 3 atau 4 baris pada setiap sisi
costae, aredes lebih kecil, sering dengan termasuk veinlets bebas; tekstur agak
berdaging, lembut rumputan; sporophyll sederhana, dengan tangkai sekitar 10 cm,
paku menjadi 4,5 cm. sporangia sekitar 0,5 mm; spora gelap, dengan agak kasar
melapisi dgn gambaran yg mirip kisi-kisi exospore (Gembong, 2009).
4). Batang
Batang di dalam
tanah yang pendek, pada bagian bawah masi mempunyai protostele, tetapi ke atas
mengadakan diferensiasi dalam berkas pengangkutan (Iqbal, 2008).
5). Protalium
Protalium
berumah satu, tidak mengandung klorofil, didalam tanah, dan hidup sebagai
saprofit dengan pertolongan cendawan mikoriza. Anteridium dan arkegonium
terbenam dalam jaringan protalium yang berbentuk umbi dan dapat berumur sampai
beberapa tahun. Anteridium menyelubungi suatu kompleks jaringan spermatogen yang
menghasilkan spermatozoid berbentuk spiral dengan banyak bulu-bulu cambuk. Pada
beberapa jenis embrionya sampai beberapa tahun tetap di dalam tanah (Gembong,
2009).
Anggota L.
Ophioglossum genus (Ophioglossaceae) (Ophioglossaceae) dikenal sebagai lidah
ular or adder’s tongue ferns. atau lidah penambah pakis. Genus ini terdiri
dari, seluruh dunia, sebuah 28-58 diperkirakan to 40 species pada 1969) menjadi
40 spesies Di India, itu diwakili oleh 12 spesies. Pullaiah et al. et al.
(2003)) mencatat tiga spesies dari genus untuk negara bagian Andhra Pradesh,
yaitu, Ophioglossum gramineum Willd., O.nudicaule L.f. gramineum L.f. Willd.,
O.nudicaule and O. dan O. reticulatum reticulatum L. Namun, sebelumnya Rao et
al. (1999) reported O.(1999) melaporkan O. pedunculosum Desv. pedunculosum
Desv. menjadi umum di perbukitan Tuni Godavari Timur Kabupaten yang identik
dengan Ohioglossum costatum R.Br. Ohioglossum costatum R.Br. Yang berbeda, luas
jenis sering salah diidentifikasi dengan O. nudicaule O. nudicaule Lf Kehadiran
upaya kertas untuk melihat ini masalah dan menambahkan catatan pada lapangan
identitas dan terjadinya pakis paleotropical, Ophioglossum costatum R.Br di
Andhra Pradesh (Dasuki,1991)
Bangsa
Ophioglossales hanya terdiri atas satu suku Ophioglossaceae dengan beberapa
jenis saja. Tumbuhan ini biasanya mempunyai Ophioglossaceae bersifat isospor..
Akar di bentuk lebih dulu daripada daun dan tunasnya. Ophioglossaceae hidup
sebagai paku tanah dan epifit. Daun yang steril bertepi rata atau berbagai
menggarpu 1-2 kali, bertulang jala tanpa ibu tulang yang nyata. Contoh
Ophioglossum vulgatum(eropa), Ophioglossum reticulatum (indonesia).
Ophioglossum pendulum L. merupakan anggota dari suku Ophioglossaceae, biasa
disebut simbar gadang, kumpai lubang, atau daun rambut. Biasanya tumbuh epifi t
di pohon besar di tempat ternaung pada ketinggian sekitar 1.040 m dpl, yang
khas dari jenis ini adalah daun-daunnya tumbuh menjuntai sepanjang kurang lebih
1,5 m. Daunnya tunggal, berbentuk seperti pita, bercabang. Bila tumbuh di
tempat terbuka daunnya lebih sempit dan percabangan lebih banyak. Bulir yang
mendukung spora terletak di bagian pangkal daun, panjang sekitar 20 cm. Spora
terletak diantara lekukan-lekukan bulir. Jenis ini tersebar di Madagaskar, Asia
Tropika, Polinesia, Assam Utara, Indo-China, Hainan, Malaya, Indonesia dan
Australia. Dijumpai di hutan dataran rendah maupun pegunungan sampai ketinggian
1.600 m dpl (Dasuki,1991).
HABITAT
Menggantung dan
tumbuh pada jenis tumbuhan tertentu, terutama pohon palem, ketinggian mencapai
1600 m dpl. Reproduksi: Seksual dengan membentuk sporangium, sedangkan aseksual
dengan bantuan spora (Iqbal, 2008)
Manfaat
Sebagai tanaman hias simbar gedang yang
menarik, daun simbar gedang yang dihaluskan dan dicampur dengan minyak kelapa
dapat dipakai untuk obat luar. Keasaman: 5,5, kebasaan: 6,5 (Abdurrahim, 2006)
b.
Selaginella sp.
Hasil Pengamatan
|
Gambar Literatur
|
Nama
lokal : Paku rambat
Klasifikasi
Kingdom:
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Divisi:
Lycopodiophyta
Kelas: Lycopodiopsida
Ordo:
Selaginellales
Famili:
Selaginellaceae
Genus:
Selaginella
Spesies:
Selaginella sp.
Deskripsi
:
Tanaman merambat. Daun seperti cabang
yang berasal dari akar Merupakan paku
heterosporous (megaspora dan mikrospora) Struktur telah di sebut ligues.
Habitat
:
Selaginella sp banyak ditemukan di hutan
tropis, beberapa jenis diantaranya dapat hidup di daerah yang kering, sehingga
menyerap banyak air ketika musim hujan tiba (Iqbal, 2008).
Morfologi
:
1).
Daun
Selaginella sp merupakan tumbuhan paku
berdaun majemuk, bentuk daun kecil-kecil, daun seperti cabang yang berasal dari
akar,tumbuh merambat, bertangkai tidak mengkilat, sorus tidak berbentuk cincin,
tidak memiliki serbuk perak,ental subur tersusun dalam karangan yang disebut
strobili yang terletak di ujung percabangan (Gembong, 2009).
2).
Batang
Batangnya tidak berongga.
3).
Akar
Akar bercabang-cabang
4).
Sporangium
Sporangium terdapat pada ketiak daun
serta berkumpul membentuk seperti kerucut disebut strobilus dan spora terdapat
di tepi daun.
Skema
Daur
Mikrospora akan tumbuh menjadi
mikroprotalium, sedangkan makrospora akan tumbuh menjadi makroprotalium.
Selanjutnya, mikroprotalium membentuk mikroogametofit yang akan menghasilkan
anteridium dan akan menghasilkan sperma. Sebaliknya makroprotalium membentuk
makrogametofit yang akan menghasilkan arkegonium dan akan menghasilkan ovum.
Jika terjadi fertilisasi antara sperma dan ovum, maka akan menghasilkan
tumbuhan paku. Dan tumbuhan paku ini akan berkembang menghasilkan spora,
demikian seterusnya. Selaginella sp bersifat heterospora dengan gametofit yang
uniseksual. Setiap sporofilnya mempunyai sporangium tunggaal pada permukaannya.
Megasporangium tumbuh pada megastropil dan mikrosprangium tumbuh pada
mikrosporofil. Kedua tipe sporofil tersebut pada satu strobilus (Gembong,
2009).
Gametofit jantan (mikrogametofit) tetap
tumbuh di dalam mikrospora (gametofit endosporik). Pada perkembangannya
gametofit jantan hanya terdiri dari satu sel protalial dan satu anteridium yang
selanjutnya menghasilkan beberapa sperma biflagela (Dasuki,1991).
Gametofit betina (megagametofit) tumbuh
dengan pecahnya dinding megaspora. Bagian yang menonjol keluar dari dinding
megaspora. Bagian yang menonjol keluar dari dinding megaspora adalah bagian
gametofit yang mendukung arkegonia. Pada beberapa jenis dilaporkan bahwa bagian
yang menonjol keluar mampu melakukan fotosintesis,walaupun pada umumnya makanan
disediakan oleh megaspora. Pada umumnya fertilisasi terjadi setelah gametofit
dilepaskan dari strobilus. Setelah terjadi fertilisasi,sporofit muda tetap
tergantung sepenuhnya pada gametofit,selanjutnya perlahan-lahan melepaskan diri
dari gametofit (Dasuki,1991)
Manfaat
dan kerugian :
Selaginella sp dijadikan sebagai
tanaman hias, tidak heran harga jualnya pun bermacam-macam tergantung jenisnya.
Kerugiannya, beberapa jenis Selaginella ini memiliki zat asam sikimat yang
dapat mengganggu pencernaan (Abdurrahim, 2006)
c. Angiopteris avecta
Hasil Pengamatan
|
Gambar Literatur
|
Nama Umum
Indosesia : Paku gajah
Inggris : Mule’s-foot fem
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
(Tumbuhan)
Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas: Marattiopsida
Ordo: Marattiales
Famili: Marattiaceae
Genus:
Angiopteris
Spesies:
Angiopteris avecta
Diskripsi
Angiopteris evecta termasuk suku
Marattiaceae. Dikenal dengan nama King fern, giant fern, elephant fern,
mule’s-foot fern, atau paku gajah.
Mempunyai sinonim Polypodium evectum G.
Forster dan Angiopteris palmiformis (Cav.)
Habitat
Habitat Angiopteris evecta adalah hutan
primer-sekunder di daerah tropis dan sub tropis. Jenis ini sering terdapat di
dekat sungai yang ternaung, tempat miring, sepanjang jalan kecil di tempat
terbuka di hutan, ditemukan mulai 0-1.200 m dpl., tersebar luas di daerah
tropis mulai Madagaskar dan Asia tropis, sepanjang Asia Tenggara, sampai
Australia dan Polinesia(Iqbal, 2008)
Morfologi
1) Akar
Pada umumnya akar paku-pakuan adalah
serabut yang bercabang-cabang secara dikotom, tetapi ada pula yang bercabang
monopodial atau tidak bercabang. Akar Angiopteris evecta berupa akar rimpang
pendek, berdaging, besar, tegak, membentuk rumpun sampai tinggi 1 m dan
diameter 0,5-1 m.
2) Batang
Angiopteris evecta merupakan tumbuhan
paku terestrial yang sangat besar dengan morfologi batang tegak dan kokoh(
Iqbal, 2008)
3) Daun
Angiopteras evecta berdaun majemuk ganda
2, panjang sampai 6 m, tersusun rapat di ujung akar rimpang. Tangkai daun ±1/2
dari panjang daun, bagian pangkal membengkak dengan sepasang stipula yang
bentuknya membundar, panjang stipula 5 cm, lebar 7 cm. Daun panjang sampai 6 m,
lebar sampai 2 m, biasanya majemuk ganda 2, permukaan atas hijau gelap,
permukaan bawah lebih terang. Tangkai anak daun membesar di bagian pangkal.
Anak daun jorong-lanset, panjang 1 m atau lebih. Anak-anak daun panjang 20 cm
lebar 2,5 cm, jorong, tepi bergerigi dangkal, tulang daun tunggal/bercabang
(Dasuki,1991).
4) Sporangium
Sori Angiopteris evecta berupa annulus
lateral yang berkelompok rapat membentuk garis memanjang, sori tersebut
berwarna merah kecokelatan, berbentuk jantung yaitu agak oval terbalik dan
mempunyai indusium yang berbentuk kantung. Sori pendek, sub marginal, di garis
yang tak teratur, ±0,5-1,5 mm dari bagian tepi .
Angiopteris evecta ini dikatakan
mempunyai indusium karena pada saat pengamatan dengan menggunakan mikroskop,
sori bergerak dan tumbuh seperti bunga mekar dan akhirnya suatu selaput
membuka. Dari membukanya selaput tersebut dimungkinkan adalah sori. Jenis Spora
Angiopteris evecta adalah homospor yaitu tumbuhan paku yang mempunyai jenis
spora yang sama.
Siklus hidup
Dalam siklus hidup Pteridophyta juga
terdapat pergantian generasi. Prkembangbiakan Angiopteris evecta sama dengan
tumbuhan paku lainnya yaitu dengan menggunakan spora. Individu yang
menghasilkan gamet disebut gametofit dan merupakan generasi yang haploid.
Setelah terjadi fertilisasi akan membentuk zigot yang merupakan permulaan dari
keturunan (generasi) yang haploid. Kemudian dari sini lalu terbentuk individu
yang diploid dan diberi nama sporofit. Sporofit merupakan individu yang
menghasilkan spora melalui pembelahan reduksi. Jadi spora ini merupakan
permulaan dasi generasi yang haploid. Dari spora ini akan dapat terbentuk
protalium (protalus) melalui perkecambahan dari spora (Gembong, 2009).
Manfaat
Di Ambon daun mudanya dimakan, selain
itu juga dapat digunakan sebagai obat tradisional seperti menghentikan
pendarahan setelah melahirkan, obat beriberi, batuk, demam, sakit maag, obat
bisul. Selain digunakan sebagai obat penggunaannya sebagai tanaman hias juga
telah dilakukan. daun mudanya dimakan, selain itu juga dapat digunakan sebagai
obat tradisional seperti menghentikan pendarahan setelah melahirkan, obat
beriberi, batuk, demam, sakit maag, obat bisul. Selain digunakan sebagai obat
penggunaannya sebagai tanaman hias juga telah dilakukan (Abdurrahim,
2006)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengamatan kali
ini dapat di simpulkan bahwa :
1. Tumbuhan
paku (Pterydhopyta) merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling
sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ
reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut
berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk
epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).
2. Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus,
jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit
dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya
mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah).
3. Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual
(vegetatif) Dan Reproduksi secara seksual (generatif). Tumbuhan paku dibedakan
menjadi empat kelompok yaitu Psilotophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan
Pterophyta. Pterophyta (paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis
dan subtropis. Daunnya besar, daun muda menggulung.
B. Saran
Untuk Kuliah Kerja Lapangan ini saran
saya, pengkoordinasian antara pembimbing yang satu dengan yang lain lebih
dieratkan karena sulit untuk penulisan Laporan karena tidak sinkronnya Hasil
yang didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahim,
Dudun. 2006. Tugas Tanaman dan Sistem Ruang Terbuka Hijau: Paku-pakuan.
Bandung: IPB-Press
Dasuki, Undang Ahmad. 1991. Sistematik
Tumbuhan Tinggi. Bandung : ITB-Press
Iqbal. 2008. Sistematika Tumbuhan. Jakarta:
Erlangga
Tjitrosoepomo,Gembong. 2009.Taksonomi
Tumbuhan. Yogyakarta : UGM-Press
Langganan:
Postingan (Atom)